MEMALUKAN..!!! Bapa Uda Cabuli Bocah Kakak Beradik di Parapat

bocah kakak beradik

TOPMETRO.NEWS – 2 bocah kakak beradik ini jadi korban pencabulan yang dilakoni ‘bapa uda’ (adik ayah) kandungnya. Kedua korban Mawar dan Melati (bukan nama sebenarnya) yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun harus menanggung aib dari bapa uda yang juga pelajar salah satu SMA Swasta di Parapat itu.

Bocah Kakak Beradik, Kepsek Curiga Bekas Luka Korban

Keterangan yang diperoleh, sang bapa uda, pelaku AS (16) selama ini dipercayakan menjaga kedua bocah kakak beradik itu. Namun kepercayaan yang diberikan orangtuanya justru disalah gunakan pelaku AS.

Sebagaimana diberitakan newscorner, peristiwa tak beradab itu terungkap Selasa (11/2/2020) lalu, setelah Kepala Sekolah SD di tempat para korban bersekolah merasa curiga. Si Kepsek melihat perubahan sikap dan beberapa bekas luka di tubuh kedua korban.

Rasa curiga sang kepala sekolah kian menguat setelah beberapa luka terlihat di wajah korban.

Dengan penuh hati-hati, usai ditanya, akhirnya kedua korban mengaku. Mawar dan Melati menceritakan semua kelakuan bapa udanya terhadap mereka.

Kedua Korban Disiksa Pelaku

Diakui pula, bapa udanya (red, AS) tercatat sebagai pelajar di salah satu SMA Swasta di Parapat.

“Mereka cerita kalau luka itu akibat dibenturkan pelaku yang ternyata paman atau bapa uda kandung mereka. Tak sampai di situ, pelaku juga mencocolkan cabe rawit ke luka korban,” ujar kepala sekolah kepada wartawan.

Pelaku juga melakoni tindakan asusila dengan menyetubuhi kedua keponakannya.

“Jika korban tidak mau atau menangis, maka keduanya akan dicubit dan dipukuli. Ini benar-benar tidak manusiawi dan saya langsung mengadukan peristiwa ini ke Polsek Parapat,” imbuhnya.

Kakek Adukan Bapa Uda ke Polisi

Sementara itu, PS (58) orangtua pelaku AS, yang juga kakek Mawar-Melati mengadukan sendiri tindakan pencabulan yang dilakoni anak bungsunya itu ke polisi.

“Sesungguhnya ini ujian terberat dalam hidup saya, di mana saya harus mengadukan anak saya sendiri dan kedua cucu saya menjadi korbannya. Tapi demi keadilan bagi kedua cucu saya ini, saya terpaksa mengadukan sendiri anak bungsuku ini,” ujarnya seperti dilaporkan media lokal itu.

Tak Ada yang Janggal, Selalu Baik dan Ajari Korban

Diakui, pelaku AS baru saja pindah sekolah dari Medan pada pertengahan Januari lalu. Selama ini, kata PS, pelaku AS terlihat baik dan rajin mengajari kedua cucu perempuannya itu.

artikel untuk Anda | UNTUNG ADA TNI, BERSAMA MASYARAKAT, NKRI UTUH TERJAGA

“Sehari-hari saya tidak melihat ada yang janggal, dia (AS) selalu rajin mengajari kedua cucuku dan tidak menyangka akan terjadi peristiwa seperti ini.”

Dijemput Polisi dari Sekolah

Setelah dilaporkan, pelaku AS dijemput paksa personil Polsek Parapat, Kamis (14/2/2020) dari sekolahnya.

Tanpa perlawanan, pelaku AS hanya bisa diam tertunduk malu saat digiring ke Unit PPA Polres Simalungun, sekira pukul 14.00 WIB.

Kepada penyidik, AS mengakui semua perbuatannya. Aksi bejadnya dengan leluasa dilampiaskannya saat kakek korban (ayah pelaku) sedang bekerja.

Pelaku AS pun mengakui perbuatannya ‘menggauli’ dua keponakannya.

Prilaku asusila ini juga telah dilakukannya secara berulang ulang kepada kedua korban.

Saat melakoni aksi bejatnya, kedua korban selalu disakiti dan diancam agar tidak menceritakan hal itu kepada kakek korban maupun kepada orang lain.

Kasusnya Masih Didalami

AKP Muhammad Agustiawan, Kasat Reskrim Polres Simalungun, kepada media itu, Jumat (14/2/2020) menyampaikan pihaknya masih mendalami kasus yang ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Simalungun itu.

Menurut polisi, kedua orang tua korban merantau di daerah Pekanbaru-Riau, namun berhubung di tempatnya itu tidak ada sekolah, kedua anaknya dititipkan di rumah oppungnya (kakeknya) di Parapat hingga kedua korban menjadi ‘budak’ seks pelaku.

baca selengkapnya | DI SUNGGAL, PELAJAR SMP DICABULI PAMAN, DIPERGOKI ADIKNYA

Seperti diwartakan Topmetro.News sebelumnya, seorang pelajar SMP dicabuli. Kali ini pelakunya pamannya sendiri berinisial So (35), warga Medan Sunggal. Aksi pelaku yang tega berbuat asusila itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Peristiwa memalukan ini terungkap setelah korban, pelajar SMP dicabuli berinisial NA (13) itu melapor ke Polsek Sunggal.

sumber | newscorner

Related posts

Leave a Comment